Polikarpus Lalamafu Ajak Sarjana Baru Jangan Mengemis Jadi ASN |
- Polikarpus Lalamafu Ajak Sarjana Baru Jangan Mengemis Jadi ASN
- YPT-RLS Gelar Wisuda Perdana di Aula Kampus Lelemuku
- Huawei Nyatakan Verizon Langgar 12 Hak Paten Atas Transmisi Optik
- Areal Hollywood Berhias Jelang Penghargaan Piala Oscars ke 92 Tahun 2020
- Wisatawan Tak Khawatir Virus Corona Sambil Nonton Oscars di Hollywood
- Tradisi Menggabungkan Pendidikan Tinggi dan Olahraga di Amerika Serikat Jadi Sorotan
- Perempuan Afrika Selatan Tunda Usia Pernikahan Hingga Umur 32 Keatas
- Pimred LiputanPersada.com, Saldi Saleh Dipenjara Karna Kritik Samahudin
Polikarpus Lalamafu Ajak Sarjana Baru Jangan Mengemis Jadi ASN Posted: 09 Feb 2020 05:57 AM PST LAURAN, LELEMUKU.COM – Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Rumpun Lelemuku Saumlaki (YPT-RLS), Polikarpus Lalamafu S.Sos, MM mengajak sekitar 110 sarjana Strata Satu (S1) dan Diploma III (D III) yang baru saja diwisudakan untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dan jangan hanya berharap bahkan mengemis untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). "Saya teringat saat saya wisuda S1 pada tahun 1996, Wagub Maluku Barnabas Orno berpesan bahwa menjadi seorang sarjana itu minimal dia mampu untuk bekerja dan menghidupi dirinya sendiri, mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri, itu baru disebut sarjana. Bukan kita pergi dan mengemis pekerjaan jadi pegawai. Berprofesi sebagai tukang ojek saja, itu sudah mengahasilkan uang, jangan kita berpikir jadi ojek artinya gelar kita ini sudah ada di bawah tanah, tidak seperti itu ya. Anda harus menunjukkan bahwa seorang tukang ojek, suatu saat dia mampu menjadi seorang bos ojek," ajak dia saat Rapat Senat Terbuka Luar Biasa dalam rangka wisuda pada Sabtu (09/02/2020). Kemudian Lalamafu pun memberi pesan kepada seluruh wisudawan untuk mampu menciptakan iklim akademik yang kondusif di tengah masyarakat dan menjujung tinggi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan artinya belajar seumur hidup, penelitian artinya melihat fenomena-fenomena sosial yang terjadi di tengah masyarakat dan pengabdian kepada masyarakat. Secara khusus, ia memberi penawaran kepada para lulusan terbaik di kampus tersebut untuk bersama-sama mengabdi menjadi dosen dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan menghasilkan lulusan generasi Tanimbar yang profesioanl yang nantinya akan dibiayai pihaknya untuk mengambil sekolah ke jenjang berikutnya. "Perguruan tinggi di era kompetisi sekarang ini semakin ketat, maka tugas anda selaku insan akademik adalah menjunjung tri dharma perguruan tinggi. Selain itu ada 8 lulusan terbaik yang akan kami tawarkan kalau dapat anda mengabdi di kampus ini dan kami akan sekolahkan anda lagi untuk kembali mengabdi di kampus yang kita cintai bersama ini," pesan Ketua YPT-RLS itu. (Laura Sobuber) |
YPT-RLS Gelar Wisuda Perdana di Aula Kampus Lelemuku Posted: 09 Feb 2020 02:57 AM PST LAURAN, LELEMUKU.COM – Sekretaris Yayasan Perguruan Tinggi Rumpun Lelemuku Saumlaki (YPT-RLS) yang juga selaku Ketua Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan Saumlaki (STKIPS) di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku mengungkapkan rasa syukurnya karena untuk pertama kalinya sebanyak 110 mahasiswa Strata Satu (S1) dan Diploma III (D III) melakukan wisuda di kampus tersebut. "Wisuda hari ini memang wisuda perdana di Kampus Lelemuku Saumlaki, biasanya wisuda di gedung kesenian, tapi kami berkomitmen untuk tahun ini wisuda perdana STKIPS dan kedua sekolah tinggi lainnya harus dilaksanakan di kampus," ungkap dia usai Rapat Senat Terbuka Luar Biasa dalam rangka wisuda pada Sabtu (09/02/2020). Ia pun menyatakan rasa senang atas diwisudanya sebanyak ke-37 mahasiswa STKIPS yang terdiri dari 8 orang program studi (Prodi) Bahasa Inggris dan 29 prodi pendidikan Matematika dan secara langsung disaksikan Kepala LLDIKTI Wilayah XII Maluku dan Maluku Utara, Dr. Muhammad Bugis, SE., M.Si dan tamu undangan lainnya. "Intinya para orang tua dan keluarga yang mengantarkan para wisudawan hadir disini dan bisa secara langsung dan nyata melihat kondisi dan menyaksikan langsung acara wisuda di Kamus Lelemuku ini yang memiliki kesan tersendiri bahwa perjuangan mahasiswa ini cukup berat sehingga mereka sudah bisa mengunakan kampusnya sendiri , gedungnya sendiri untuk melaksanakan wisuda. Perjuangan yang begitu besar ini adalah awal dari perjuangan mereka, semoga ke depan mereka bisa membahagiakan keluaraga dan orangtua mereka," tutup Srue. (Laura Sobuber) |
Huawei Nyatakan Verizon Langgar 12 Hak Paten Atas Transmisi Optik Posted: 08 Feb 2020 10:27 PM PST ![]() Huawei Technologies Ltd. menuduh Verizon Communications Inc. melanggar 12 hak paten atas transmisi optik, komunikasi digital dan teknologi lainnya, sebut sebuah salinan gugatan yang dikeluarkan oleh perusahaan itu. Huawei menyatakan pihaknya mengajukan gugatan setelah beberapa negosiasi gagal menghasilkan sebuah kesepakatan mengenai lisensi. Dalam kasus terpisah, Huawei juga menantang langkah pemerintah AS membatasi aksesnya ke pasar Amerika dengan alasan keamanan. Tidak ada indikasi gugatan Kamis itu terkait dengan hal tersebut. Gugatan itu meminta pengadilan federal AS di Waco, Texas, untuk memberi ganti rugi dan biaya-biaya lisensi yang tidak disebutkan jumlahnya. Huawei, merek telepon pintar kedua terbesar secara global dan produsen perangkat jaringan terbesar bagi sejumlah operator telepon, membantah tuduhan AS bahwa perusahaan itu kemungkinan berisiko terhadap keamanan atau memfasilitasi spionase oleh China. Sanksi-sanksi yang dikenakan pemerintahan Trump pada Mei 2019, memblokir akses Huawei ke sebagian besar teknologi komponen AS. Perusahaan itu menyatakan telah mengganti sebagian besar teknologi Amerika dalam produk-produk utamanya. (VOA) |
Areal Hollywood Berhias Jelang Penghargaan Piala Oscars ke 92 Tahun 2020 Posted: 08 Feb 2020 01:57 PM PST ![]() Hollywood mulai berhias. Satu ruas jalan Hollywood Boulevard sudah ditutup sejak Senin untuk disulap menjadi area karpet merah. Jalan itu kini diisi dengan tenda yang sangat besar dan panjang, berwarna putih dan bening. Di dalamnya, puluhan orang bekerja dari pagi hingga malam untuk memasang tirai emas, mendirikan beberapa panggung mini, sampai menggelar karpet merah. Karpet merah sepanjang 150-an meter itu nantinya akan dilewati oleh para peraih nominasi Oscars serta banyak selebriti lainnya sebelum mereka memasuki Dolby Theater dimana malam penghargaan akan berlangsung. Dari sembilan film yang masuk nominasi film terbaik Oscar tahun ini, hanya satu film yaitu "Little Women" yang menceritakan tentang perempuan dan dibuat oleh perempuan. Dan dari 20 nominasi akting, hanya satu yang non-kulit putih yaitu Cynthia Erivo bintang "Harriet". Dalam kategori sutradara terbaik, tidak ada satu pun perempuan yang dinominasikan. "Sineas yang lebih beragam berarti sudut pandang yang beragam pula. Ini artinya setiap kali penonton datang ke bioskop, mereka akan menyaksikan cerita yang sama sekali berbeda atau tak terduga. Itu sesuatu yang sangat menarik bagi penonton," kataGreta Gerwig, sutradara "Little Women". Sebanyak 62 perempuan mendapat nominasi Oscar tahun ini, sekitar sepertiga dari total nominasi, termasuk skenario terbaik bagi Greta Gerwig, penyuntingan terbaik untuk Thelma Schoonmaker lewat "The Irishman," dan musik latar terbaik bagi Hildur Guonadottir lewat "Joker." Satu-satunya peraih nominasi kategori akting, Cynthia Erivo, mengatakan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan. "Belum ada banyak kemajuan dan masih banyak hal yang harus dilakukan. Dan saya pikir kita sekarang harus mulai mengadakan pembicaraan untuk melakukan perubahan nyata." Sepuluh tahun lalu, Kathryn Bigelow menjadi perempuan pertama dan satu-satunya yang memenangkan Academy Award kategori sutradara terbaik lewat "The Hurt Locker." Sejak 2016, Academy of Motion Picture Arts and Sciences, yang para anggotanya memilih pemenang Oscars, telah melipatgandakan jumlah perempuan dan warga non-kulit putih dalam keanggotaannya. Namun, pada 2019 hanya 32 persen dari sekitar 8.000 anggotanya perempuan, dan 16 persen non kulit putih. (VOA) |
Wisatawan Tak Khawatir Virus Corona Sambil Nonton Oscars di Hollywood Posted: 08 Feb 2020 01:57 PM PST ![]() Ketika penumpang penerbangan dari Shanghai tiba, para pegawai bandara dan awak media menyambut mereka dengan mengenakan masker penutup wajah. Wisatawan dari belahan dunia lainnya juga menyatu dengan mereka. Virus corona banyak membuat orang ketakutan, tetapi tidak cukup menakutkan bagi mereka yang ingin mengunjungi ibu kota industri film Amerika itu. Enrique dan Harvey adalah wisatawan asal Brasil yang berlibur ke sana. "Cukup menakutkan karena banyak orang mengenakan masker. Kami takut karena kami tidak punya masker…," kataEnrique. "Di Brasil, kami tidak terlalu mengkhawatirkannya, tetapi ketika kami tiba di sini… (suasananya berbeda)," jelas Harvey. Di jalanan Hollywood, jarang ditemui orang yang mengenakan masker. Dr. Muntu Davis dari Badan Kesehatan Kabupaten Los Angeles mengatakan situasi di sana masih terkendali sehingga tidak ada alasan untuk khawatir. "Silakan bersenang-senang! Kembali saya ingatkan agar Anda sering mencuci tangan, terutama sebelum makan. Jangan sentuh hidung, mata dan mulut Anda terlalu sering. Di luar itu semua, nikmatilah (kota ini)! Jika Anda sakit, jangan pergi karena Anda bisa menularkan penyakit," jelasnya. Sebagian besar turis pun tidak tampak terlalu khawatir, seperti Courtney dan Michelle. "Seperti yang biasa Anda lakukan jika terkena flu: cuci tangan, jangan berbagi minuman dengan orang yang tidak Anda kenal… Dan ketika bepergian menggunakan pesawat atau pergi ke tempat-tempat baru, pastikan Anda menjaga jarak (dari orang lain)!," kata Courtney. "Saya tidak takut virus corona. Maksud saya, bisa saja saya tertular, tetapi saya tidak bisa berjalan seharian dengan mengenakan masker. Saya baik-baik saja," tegas Michelle. Meski demikian, ada satu kawasan di Los Angeles yang sepi dari kunjungan wisatawan, yaitu kawasan Pecinan. Bangunan-bangunan di kawasan itu awalnya dirancang dengan baik untuk menjadi kawasan yang layak huni. Namun saat ini, bangunan-bangunan itu sepi dari keriuhan pengunjung. (VOA) |
Tradisi Menggabungkan Pendidikan Tinggi dan Olahraga di Amerika Serikat Jadi Sorotan Posted: 08 Feb 2020 01:57 PM PST ![]() Menurut National Collegiate Athletic Association atau NCAA, di seluruh Amerika ada lebih dari 460 ribu mahasiswa atlet yang tergabung dalam organisasi itu.Namun menurut pakar pendidikan, Christopher Saffici, program olahraga di banyak perguruan tinggi dan universitas tidak konsisten dengan tujuan perguruan tinggi yang sebenarnya. Istilah 'student-athlete' berarti tugas mereka yang pertama adalah untuk belajar sebagai mahasiswa. Yang kedua barulah sebagai atlet kalau masih ada waktu senggang. Tapi, kata Saffici, kini pengertiannya justru terbalik, yaitu mereka pertama-tama adalah atlet, yang kebetulan menjadi mahasiswa. Kendati bertentangan dengan peraturan NCAA sendiri, banyak 'student-athlete' itu mendapat perlakuan istimewa dalam bidang akademis dan mendapat berbagai extra benefitsatau keuntungan tambahan sebagai atlet. Banyak mahasiswa yang direkrut dan disponsori menjadi atlit tidak sanggup memenuhi semua tugas dan kewajiban akademis sambil menyelesaikan persyaratan yang ditentukan oleh NCAA. Persyaratan yang ditentukan oleh NCAA untuk menjadi sponsor bisa membuat mahasiswa yang bersangkutan tidak punya cukup waktu untuk mengejar kegiatan akademis mereka. Program olahraga di banyak perguruan tinggi dan universitas seringkali tidak konsisten dengan misi akademis lembaga pendidikan itu sendiri. Fokus untuk mempertahankan program olahraga yang kuat dianggap lebih penting dari kualitas pencapaian akademis student-athlete yang mendapat bantuan dan dukungan NCAA. Bagi banyak mahasiswa seperti itu, ini berarti syarat-syarat akademis yang diperlukan untuk masuk universitas diturunkan. Kebanyakan mahasiswa seperti itu tidak punya waktu untuk belajar, karena harus bekerja keras dalam bidang olahraga.Menurut Christopher Saffici, "kita sudah mencapai titik dimana kita bisa menyebut mereka sebagai 'atlet mahasiswa', dan bukan lagi mahasiswa atlet." Program olahraga tadinya dimasukkan ke dalam kurikulum perguruan tinggi untuk "membina karakter, untuk hiburan dan sekaligus menciptakan semangat persatuan yang positif antara sekolah dan masyarakat." Para administratur perguruan tinggi juga berpendapat diikutkannya atletik dalam kurikulum sekolah bisa menyumbang dana bagi sekolah. Dana tersebut diperoleh dari iklan. Selain itu hal ini juga dapat membuat sekolah tersebut terkenal, yang pada gilirannya akan menambah jumlah siswa yang mendaftar, sekaligus mendapatkan dukungan keuangan dari para alumninya yang sukses. Sejak dimulainya program olahraga di perguruan tinggi pada akhir tahun 1800-an, para pendidik sudah melihat adanya masalah. Dalam pertandingan sepakbola Amerika yang pertama antara Universitas Rutgers dan Universitas Princeton, ada sejumlah pemain penting yang gagal dalam bidang Matematika. Masalah itu bertambah buruk sehingga dalam tahun 1980-an, 57 dari 106 perguruan tinggi yang punya tim olahragaterkena peringatan, sanksi ataupun dikenai hukuman percobaan karena melanggar peraturan NCAA. Ini berarti hampir 54 persen. Dalam tahun 1990-an, angka ini membaik sedikit, turun menjadi 50 persen. Namun banyak perguruan tinggi dan universitas lebih dikenal dari tim olahraga yang dibinanya, seperti American football, baseball ataupun basketball. Hasil sebuah studi menunjukkan bahwa perguruan tinggi dan universitas itu telah menjadi pemain penting dalam industrientertainmen komersial. Coba lihat beberapa nama tim olahraga yang dikaitkan dengan nama perguruan tinggi dan universitas, seperti Alabama-Huntsville Chargers, American University Eagles, Bloomsberg University Huskies dan Brown University Bears. Di California, ada California State University Hornets, di Sacramento ada Seawolves, dan UniversitasA&M di Florida punyatim basketball yang bernama Rattlers. Masih menurut Christopher Saffici, banyak atlet yang terdaftar di universitas bukan untuk belajar, tapi berharap bisa menggunakan pengalaman olahraga mereka untuk nantinya mendapat posisi dalam tim-tim olahraga profesional. Salah satu atlet basket terkenal seperti itu adalah Kobe Bryant yang meninggal bulan lalu dalam kecelakaan helikopter. Ia mulai bermain bola basket sejak di sekolah menengah dan direkrut oleh tim NBA sejak berumur 17 tahun. Ketika ia meninggal, kekayaan yang diperolehnya dari olahraga bolabasket, termasuk iklan barang-barang bermerk, dilaporkan mencapai AS$600 juta. (VOA) |
Perempuan Afrika Selatan Tunda Usia Pernikahan Hingga Umur 32 Keatas Posted: 08 Feb 2020 12:57 PM PST ![]() Samina Anwary, seorang kreator konten online berusia 33 tahun, berencana menikah pada Desember. Namun ia terkejut mendengar reaksi orang-orang yang mendengar kabar itu. "Saya lulus kuliah dan punya pekerjaan, saya sudah memiliki semua itu. Tapi ketika saya memberitahu orang-orang bahwa saya hendak menikah, itu membuat mereka sangat senang," kata Samina Anwary. Bagi para profesional muda perempuan Afrika Selatan, seperti Lweendo Hamukoma yang berusia 32 tahun, pernikahan bukan prioritas utama. Namun orangtuanya telah menikah selama lebih dari tiga dekade. "Mereka menikah, menyelesaikan sekolah, punya anak. Itu kehidupan yang berhasil. Di sisi lain saya menjalani kehidupan yang sangat berbeda. Pergi ke sekolah, mencari jati diri, mencari pekerjaan yang bisa membiayai kehidupan. Lalu mulai mencari cara untuk memperbaiki diri. Pernikahan bukan yang paling penting," kata Lweendo Hamukoma. Situs yang membandingkan harga, Pricenomics, mempelajari data pernikahan global. Situs tersebut menemukan satu korelasi nyata, yaitu semakin tinggi pendapatan suatu negara, semakin tinggi usia rata-rata menikah. Adik Hamukoma, Chipo, seorang ekonom yang juga belum menikah, mengatakan dia melihat data serupa di Afrika Selatan. "Sebagai seorang ekonom, statistik bagi perempuan menikah adalah: apabila kesehatan menurun, upah menurun, stres naik, ketidakbahagiaan juga naik. Sementara perempuan lajang secara statistik lebih bahagia dan lebih sejahtera, sehingga tidak ada banyak kasus," kata Chipo Hamukoma. Anwary, yang berencana mempertahankan nama panjangnya usai menikah, mengatakan itulah yang dialami oleh banyak teman-teman seumurnya, yaitu pernikahan bukan lagi tujuan utama, melainkan kebahagiaan. (VOA) |
Pimred LiputanPersada.com, Saldi Saleh Dipenjara Karna Kritik Samahudin Posted: 08 Feb 2020 09:57 AM PST KENDARI, LELEMUKU.COM – Seorang wartawan di Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara, Moh Sadli Saleh (33), dijebloskan ke penjara karena mengkritik pemerintah setempat melalui tulisan yang dimuat Liputanpersada.com. Sadli dilaporkan Bupati Buton Tengah, Samahudin, ke Polres Baubau dengan sangkaan pelanggaran UU ITE. Hingga kini Sadli telah tiga kali menjalani proses sidang di Pengadilan Negeri Buton. Ironisnya, Bupati Buton Tengah Samahudin tak pernah menghadiri panggilan sidang dalam status sebagai saksi pelapor. Samahudin justru mengikuti acara Hari Pers Nasional di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Saat tulisan itu terbit, Sadli tercatat sebagai Pemimpin Redaksi Liputanpersada.com. Dengan nama perusahaan PT Global Media Nusantara. Perusahaan ini memiliki akta notaris Nomor : 20 tanggal 30 April 2005. Nomor AHU : C-01590 HT.01. Tahun 2016. TDP Nomor : 1011 1521 1277. NPWP : 02.480.9337.7-423.000. Perusahaan ini dipimpin oleh Wira Pradana yang kantornya beralamat di Jalan Musyawarah B 54 RT 005/RW 002 Kebun Jeruk Jakarta Barat. Istri Sadli Dipecat Kritik Sadli kepada pemerintah Buteng bukan hanya memenjarakan dirinya. Istri Sadli, Siti Marfuah (34), juga ikut merasakan imbasnya. Marfuah mengaku, setelah tulisan yang dipersoalkan itu terbit, ia pernah dipanggil oleh Sekretaris DPRD Buton Tengah. Ia diminta mengingatkan suaminya untuk berhenti memberitakan masalah simpang lima Labungkari. Sadli bergeming. Tanpa alasan yang jelas, pada September 2019, Marfuah dicoret sebagai penerima honor di Sekretariat DPRD Buton Tengah. Honor Rp 680 ribu berdasarkan SK Bupati Buton Tengah akhirnya disetop. Pengabdiannya sebagai tenaga honorer sejak 2015 berakhir. Kronologi Kasus Sadli bermula dari tulisannya pada media daring Liputanpersada.com dengan judul ABRACADABRA : SIMPANG LIMA LABUNGKARI DISULAP MENJADI SIMPANG EMPAT. Tulisannya terbit 10 Juli 2019. Setelah terbit, berita itu diunggah ke media sosial Facebook dan grup percakapan Whatsaap. Tulisan Sadli merambat sampai ke gawai Kepala Bagian Hukum Pemkab Buton Tengah, Akhmad Sabir, dan Kadis Kominfo Buteng, La Ota. Kedua pejabat ini segera menghadap Bupati dan melaporkan tulisan Sadli. Mendapat laporan dari dua anak buahnya Bupati marah bukan main. Ia memerintahkan keduanya untuk melaporkan kasus ini ke Mapolres Baubau, 27 Juli 2019. Laporan itu diterima Kasat Reskrim Polres Baubau AKP Ronald Arron Maramis. Undangan klarifikasi segera dilayangkan kepada Sadli pada 4 September 2019. Sadli diminta hadir pada Senin 9 September 2019. Setelah dua kali menjalani pemeriksaan, Sadli kemudian ditetapkan sebagai tersangka dengan berkas perkara Nomor : BP/94/XII/2019 Reskrim tertanggal 11 Desember 2019. Bersamaan dengan itu laptopnya disita sebagai alat bukti. Namun saat itu Sadli masih dizinkan pulang. Menurut istrinya, Siti Marfuah (34), ia hanya wajib lapor dan tahanan kota. Di saat menyandang tersangka, Sadli sempat mengikuti orientasi calon anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Baubau pada 15-16 Desember 2020 dan Sadli mendapatkan sertifikat yang ditandatangani pengurus PWI Sultra. Sehari setelah orientasi PWI, pada 17 Desember 2019, Sadli kemudian dipanggil jaksa dan ditahan di Rutan Baubau selama 20 hari sejak 17 Desember sampai 5 Januari 2020. Pada 20 Januari 2020, kasus Sadli mulai disidangkan di Pengadilan Negeri Pasarwajo. Berdasarkan dakwaan Jaksa Penuntut Umum Kejakasaan Negeri Buton, Sadli didakwa melanggar pasal 45 A ayat 2 Jo pasal 28 ayat 2, pasal 45 ayat 3 jo pasal 27 ayat 3 UU nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Pada sidang kedua, Kamis 30 Januari 2020, dengan agenda mendengarkan keterangan saksi pelapor dengan menghadirkan Kadis Kominfo ButonTengah La Ota dann Kabag Hukum Setda Buton Tengah Akhmad Sabir. Dalam keterangan mereka di hadapan majelis hakim, pelaporan terhadap Sadli atas perintah Bupati Buton Tengah. Majelis hakim memerintahkan JPU untuk menghadirkan Samahuddin selaku Bupati Buton Tengah. Pada sidang ketiga, Kamis 6 Februari 2020, kembali diagendakan sidang mendengarkan keterangan pelapor dalam hal ini Samahuddin. Namun, Bupati Buton Tengah itu kemabli mangkir. Ironisnya ikut merayakan Hari Pers Nasional (HPN) di Banjarmasin. MoU Dewan Pers-Mabes Polri Pelaporan terhadap Sadli oleh Bupati Buton Tengah bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Juga mengabaikan Nota Kesepahaman (MoU) antara Polri dan Dewan Pers. Dalam Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999. Pada BAB V Dewan Pers Pasal 15 ayat 2 poin d, Dewan Pers melaksanakan fungsi memberikan pertimbangan dan mengupayakan penyelesaian pengadian masyarakat atas kasus-kasus yang berhubungan dengan pemberitaan pers. Dengan artian, harusnya Bupati Buton Tengah melaporkan sengketa pers ini ke Dewan Pers sebagai pihak yang menilai karya jurnalistik Sadli. Hal ini juga dikuatkan dalam MoU antara Dewan Pers dan Mabes Polri. Pada BAB III bagian kedua tentang Koordinasi di Bidang Perlindungan Kemerdekaan Pers Pasal 4 poin 2, apabila Polri menerima pengaduan dugaan perselisihan atau sengketa termasuk surat pembaca, atau opini/kolom, antara wartawan/media dengan masyarakat, polisi mengarahkan yang berselisih atau pengadu melakukan langkah-langkah secara bertahap dan berjenjang mulai dari menggunakan hak jawab, hak koreksi, pengaduan ke Dewan Pers maupun proses perdata. Dalam kasus yang menimpa Sadli, tidak melewati tahapan yang dimaksud, dimana penggunaan hak jawab, hak koreksi, pengaduan ke pihak polisi maupun proses perdata, tidak dilakukan oleh pihak pelapor dalam hal ini Bupati Buton Tengah Samahuddin. Kemudian, pelaporan terhadap Sadli oleh Bupati Buton Tengah bertentangan dengan keputusan Mahkamah Konstitusi nomor 31/PUU-XIII/2015 tahun 2015 tentang Yudisial Review pasal 319, yang intinya bahwa penghinaan terhadap pejabat negara dihapus, maka kedudukan pejabat negara setara dengan masyarakat, dimana pasal tentang penghinaan pejabat negara adalah delik aduan. Dengan demikian, apabila ada pejabat negara merasa dihina harus melaporkan sendiri secara pribadi atau dikuasakan kepada penasehat hukumnya, tentunya dengan biaya pribadi. Untuk itu, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kendari melalui Kordiv Advokasi, Zainal A. Ishaq La Ode Pandi Sartiman mendesak penegak hukum segera menghadirkan Bupati Buteng, Samahudin, ke pengadilan. "Bupati Buteng harus menghormati Undang undang Pers dan penegak hukum. Sebab dalam sengketa jurnalistik, penegak hukum menggunakan UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers," ujar dia. AJI juga meminta menghapuskan pasal karet dalam UU ITE. Selain Polda Sultra harus mensosialisasikan MoU Dewan Pers dan Mabes Polri ke jajaran di bawahnya. Serta dalam menjalankan kerja-kerja jurnalistik, jurnalis wajib mematuhi ketentutan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan taat pada Kode Etik Jurnalis. "Istri Sadli, tidak ada kaitannya dengan tulisan Sadli sehingga tidak ada alasan untuk memecatnya sebagai tenaga honorer di sekretariat DPRD Buton Tengah," tutup Sartiman. (Albert Batlayeri) |
You are subscribed to email updates from #Lelemuku | Berita Lelemuku - Berita Terbaru dan Terkini. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |