Sunday, March 1, 2020

12:48 AM
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Kapolres MTB, Adolof Bormasa Laksanakan Pertemuan dan Arahan ke Anggota Polres dan Bhayangkari.

Kapolres MTB, Adolof Bormasa Laksanakan Pertemuan dan Arahan ke Anggota Polres dan Bhayangkari


Kapolres MTB, Adolof Bormasa Laksanakan Pertemuan dan Arahan ke Anggota Polres dan Bhayangkari

Posted: 29 Feb 2020 03:35 AM PST

Kapolres MTB, Adolof Bormasa Laksanakan Pertemuan dan Arahan ke Anggota Polres dan BhayangkariSAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Kepala Kepolsian Resor (Kapolres) Maluku Tenggara Barat (MTB) AKBP Adolof Bormasa,S.H.,M.H dan Ketua Bhayangkari Cabang MTB Ny Corry Bormasa melaksanakan pertemuan serta arahan perdana kepada personil Polres MTB dan Bhayangkari Cabang MTB.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (29/02/ 2020)  pukul 08.45 wit bertempat di Gedung Bhayangkara Polres MTB Saumlaki ini dihadiri juga oleh Waka Polres MTB Kompol Lodevicus Tethool,S.H.,M.H; Kabag Ops Polres MTB Kompol H.Rumsory,S.Sos; Kabag Ren Polres MTB Kompol Marthinus Uwaubun; Para Kasat dan perwira Polres MTB; Para Brigadir Polres MTB; dan Para Bhayangkari Cab.MTB.

Dalam arahannya, Kapolres MTB  mengharapkan agar semua anggota dapat selalu bersyukur kepada TYME atas segala proses yang terjadi di lingkungan kepolisian, serta mengajak semua elemen dalam Polres MTB untuk saling mendukung.

"Polisi dan keluarga harus menjadi contoh bagi toleransi beragama kedepan sebab yang paling berharga adalah keluarga. Oleh karena itu peran Ibu - Ibu Bhayangkari harus mendukung suaminya dan sebaliknya suami juga harus jaga istri dan anaknya.  Mulai saat ini kita robah sistem pelayanan kita mulai dari ruangan pelayanan sampai prilaku personilnya. Sehingga laporan - laporan dari masyarakat dapat kita layani dengan baik serta semakin menjaga perilaku dengan menghindari tindakan kekerasan bagi masyarakat," ujar dia.

Selain dukungan internal, dirinya akan berupaya untuk menguatkan fasilitas penunjang untuk para anggota.

"Kita berupaya untuk kedepannya akan dibangun Poliklinik kita. Untuk Pos Pol Molo Maru agar dipersiapkan lokasi dan lahan,koordinasikan dengan pemerintah kecamatan setempat. Perbiasakan untuk inventaris dinas agar jangan dimiliki atau diambil,mari kita cinta Polisi ini. Agar kendaraan dinas dibuat Sprin untuk personil yang akan menggunakan,hal ini agar kendaraan dinas dapat terawat," ujar dia.

Ia juga mengajak semua pimpinan tiap satuan agar selalu turun kelapangan dan selalu mengendalikan tiap anggota apabila ada kejadian yang penting. Sebab tiap masalah besar ada dapat diperkecil dan masalah yang kecil dapat diselesaikan dengan segera.

"Jaga situasi kamtibmas agar tetap aman di Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang kita cintai ini. Sampaikan kepada masyarakat,Kapolres MTB datang ke Saumlaki bukan untuk menjadi Bupati namun untuk bekerja untuk Polri dan Masyarakat," tutur kapolres.

Acara juga diisi dengan pemaparan Laporan Kesatuan Polres MTB Oleh Waka Polres MTB Kompol Lodevicus Tethool,S.H.,M.H dan dilanjutkan dengan tanya jawab. (HumasPolresMTB)

Wakapolres MTB Sambut Kedatangan Kapolres AKBP Adolof Bormasa dan Istri

Posted: 29 Feb 2020 03:35 AM PST

Wakapolres MTB Sambut Kedatangan Kapolres AKBP Adolof Bormasa dan IstriSAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Wakil Kepala (Waka) Kepolisian Resor (Polres) Maluku Tenggara Barat (MTB) Kompol Lodevicus Tethool,S.H.,M.H memimpin acara penjemputan Kapolres MTB AKBP Adolof Bormasa,S.H.,M.H, bersama Ketua Bhayangkari Cab.MTB Ny Corry Bormasa.

Penjemputan yang dilaksanakan pada Sabtu ( 29/02/2020) pukul 11.35 WIT,bertempat di Mako Polres MTB ini dihadiri juga oleh Kabag Ops Kompol H.Rumsory,S.Sos; Kabag Ren Kompol M.Uwaubun; Para Kasat dan perwira; Para Brigadir Polres MTB,Polsek Tansel dan Polsek Wertamrian; Brimob Kompi 3 Batalyon C; dan Bhayangkari Cabang MTB.

Kegiatan penjemputan Kapolres MTB dan Ketua Bhayangkari MTB yang baru ini diawali dengan adat istiadat oleh tua - tua adat Desa Olilit Raya, Kecamatan Tanimbar Selatan sebagai tanda ucapan penerimaan masyarakat di Tanimbar. (HumasPolresMTB)

Andre Sukendar dan Adolof Bormasa Ikuti Tradisi Pedang Pora di Polres MTB

Posted: 29 Feb 2020 03:35 AM PST

Andre Sukendar dan Adolof Bormasa Ikuti Tradisi Pedang Pora di Polres MTB SAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Polres Maluku Tenggara Barat (MTB) melaksanakan acara pelepasan sekaligus tradisi pedang pora kepada AKBP Andre Sukendar,S.I.K.,bersama Ny.Dhora Andre di Makopolres MTB pada Sabtu (29/02/2020) pukul 12.50 wit.

Selain  AKBP Andre Sukendar,S.I.K.,bersama Ny.Dhora Andre, hadir dalam kegiatan tersebut Kapolres MTB AKBP Adolof Bormasa,S.H.,M.H; Waka Polres MTB Kompol Lodevicus Tethool,S.H.,M.H; Ketua Bhayangkari Cab.MTB Ny.Corry Bormasa.

Selanjutnya Kabag Ops Kompol H.Rumsory,S.Sos; Kabag Ren Kompol M.Uwaubun; para Kasat dan perwira;  Para Brigadir Polres MTB,Polsek Tansel dan Polsek Wertamrian; Brimob Kompi 3 Baytalyon C dan Bhayangkari Cabang MTB.

Kegiatan pelepasan dan tradisi pedang pora berlangsung aman dan lancar khidmad, serta berakhir pukul 15.00 WIT. (HumasPolresMTB)

Yakobus Dumupa Wakili Warga Dogiyai Minta Maaf Akibat Pengeroyokan Supir Berujung Maut

Posted: 29 Feb 2020 03:05 AM PST

Yakobus Dumupa Wakili Warga Dogiyai Minta Maaf Akibat Pengeroyokan Supir Berujung MautKIGAMANI, LELEMUKU.COM -  Bupati Dogiyai, Provinsi Papua, Yakobus Dumupa, mengungkapkan permintaan maaf terkait kasus kecelakaan lalu lintas serta pengeroyokan seorang sopir truk di Jalan Trans Papua, Kampung Ekimani, Distrik Kamu Utara, Minggu (23/02/2020).

Melalui rilis yang disebarkan melalui akun Facebook Hubungan Masyarakat Kabupaten Dogiyai pada Jumat (28/02/2020), Dumupa menyatakan  kecelakaan dan pengeroyokan ini menyebabkan seorang pengendara motor atas nama Demianus Mote (37), warga Kabupaten Dogiyai, dan sopir truk atas nama Yus Yunus (27) asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat meninggal dunia.

"Pemerintah Kabupaten Dogiyai atas nama PARA PELAKU penyeroyokan dan pembunuhan serta seluruh masyarakat Kabupaten Dogiyai menyampaikan TURUT BERDUKA CITA dan PERMOHONAN MAAF yang sebesar-besarnya kepada pihak KORBAN almarhum YUS YUNUS dan keluarganya dan kepada seluruh warga Polewali Mandar dan warga Sulawesi yang berada di Polewali Mandar, Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Nabire dan dimanapun berada. Kami berdoa semoga arwahnya diterima oleh ALLAH, Tuhan Yang Maha Kuasa dan keluarga yang ditinggalkannya diberi penghiburan dan kekuatan untuk menjalani hidup ini. Dan kami berharap semoga permohonan maaf kami dari lubuk hati yang terdalam ini dapat diterima," ungkap dia dalam poin pertama pernyataannya.

Selanjutnya Pemkab Dogiyai juga menyampaikan duka cita atas meninggalnya Demianus Mote.

"Semoga arwahnya diterima oleh ALLAH, Tuhan Yang Maha Kuasa dan keluarga yang ditinggalkannya diberi penghiburan dan kekuatan untuk menjalani hidup ini," ujar dia.
Menurut bupati, kejadian ini telah menjadi viral dan mendapat perhatian serius dari berbagai kalangan. Sebab informasi yang beredar tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.

"Perlu diklarifikasi dan dipertegas mengenai satu hal yang simpang siur dan tidak benar, bahwa pengeyorokan dan pembunuhan terhadap sopir YUS YUNUS bukan sebagai upaya balas dendam atas kematian BABI, karena para pelaku yang melakukan penganiayaan dan pembunuhan terhadap YUS YUNUS tidak mempersoalkan kematian babi. Tetapi hal ini karena tersulut emosi melihat kematian DEMIANUS MOTE yang DICURIGAI ditabrak oleh truk. Sehingga diharapkan untuk tidak mengembangkan dan menyebarluarkan isu seolah-olah nyawa babi dibalas dengan nyawa manusia. Sekali lagi saya pertegas bahwa ini tidak benar!," tulis dia dalam poin ketiga.

Dilanjutkan, beberapa pihak mempunyai pemahaman dan kronologis yang berbeda-beda mengenai masalah ini, dan perbedaan itu menyebabkan tanggapan yang berbeda-beda pula.

"Untuk itu, agar masalah tidak menjadi simpang siur dan agar menjadi terang-benderang sesuai dengan kejadian yang sesungguhnya, maka kami mempercayakan pihak berwajib (kepolisian) untuk melakukan penyelidikan terhadap masalah ini. Dan diharapkan hasil penyelidikan secara baik dan benar itulah yang perlu dipercayai," ungkap Dumupa.
Dikatakan, Pemkab Dogiyai tidak mengharapkan masalah ini membesar, meluas dan menyimpang dari kejadian yang sebenarnya.

"Perlu dipahami bersama bahwa masalah ini tidak ada kaitan dengan kepentingan politik, rasisme, agama, suku, kepulauan dan lainnya. Dan juga ini bukan masalah antara orang Dogiyai dengan orang Polewali Mandar atau masalah antara orang Papua dan orang non-Papua. Masalah ini murni kecelakaan lalu lintas dan kriminal. Karena itu dimohon untuk tidak mengaitkan masalah kecelakaan lalu lintas dan kriminal ini dengan masalah politik, rasisme, agama, suku, kepulauan, dan lainnya," pinta dia.

Selanjutnya Pemkab Dogiyai memohon kepada semua pihak, terutama pihak korban dan pelaku untuk menahan diri dan tidak melakukan aksi balas dendam serta menyerahkan penyelesaian masalah ini melalui proses hukum.

"Pemerintah Kabupaten Dogiyai mendukung seluruh proses penyelidikan terhadap masalah ini, yang sedang dilakukan oleh pihak berwajibn (POLSEK Kamu, POLRES Nabire dan POLDA Papua). Diharapkan kepada semua pihak juga untuk mendukung proses hukum ini," ungkapnya pada poin terakhir.

Sebelumnya Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menyatakan akan menurunkan tim guna melakukan penyidikan atas kecelakaan dan penganiayaan tersebut.

"Tidak seharusnya warga main hakim sendiri, seharusnya diserahkan kepada aparat kalau memang korban ini salah. Korban ini dicurigai melakukan tabrak lari terhadap korban, tapi ternyata bukan dia sopir truk. Jadi kita akan turunkan tim untuk menyelidiki dan mencari fakta kejadian ini. Apabila ditemukan fakta lain, maka para pelaku penganiyaan harus diproses hukum," ujar Waterpauw di Jayapura, Kamis (27/2).

Menurut Paulus, korban dianiaya karena dicurigai menabrak seorang warga setempat yang menyebabkan meninggal dunia, namun ternyata salah sasaran.

Terkait adanya pembiaran yang dilakukan anggota polisi saat terjadinya penganiayaan terhadap korban, Kapolda akan menindak tegas anggotanya yang tidak melindungi korban sehingga dianiaya hingga tewas.

"Seharusnya mereka (anggotanya) bisa melindungi korban karena sudah dalam pengawasan  kepolisian. Tapi ini juga situasional, jadi kita akan periksa anggota kita juga. Sebab jika korban sudah dalam lindungan kepolisian, maka warga juga harus menahan diri, karena jika aparat mengambil tindakan tegas, pasti ada korban jiwa dari warga," tutup Kapolda. (Albert Batlayeri)

Yoan Clara Teken Kunjungi Pulau Rinca di Nusa Tenggara Timur

Posted: 28 Feb 2020 07:05 PM PST

KUPANG, LELEMUKU.COM – Puteri Indonesia Maluku 2020, Doktet muda dr. Yoan Clara Teken membagikan cerita perjalanannya bersama Yayasan Puteri Indonesia (YPI) mengunjungi Pulau Rinca di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurutnya alam dan pemandangan pulau itu sangat indah dan masih asri. Ekosistemnya pun masih sangat alami, terjaga dan indah.

"Hewan-hewannya hidup dengan bebas dan liar. But don't worry, karena kalian akan di temani pemandu wisata atau expertnya," tulis dia saat dikutip Lelemuku.com pada Selasa (25/02/2020).

Clara mengatakan Pulau Rinca adalah pulau terbesar kedua dari tiga pulau yang merupakan Taman Nasional Komodo dan dikelolah langsung oleh pemerintah pusat yang dari LabuanbBajo, Flores Barat membutuhkan waktu 45 menit dengan transportasi laut.

Ia menambahkan sebelum dapat menikmati pemandangan dengan anugerah terindah seperti di foto, dirinya bersama teman-teman finalis Puteri Indonesia pada group 3 Puteri Indonesia harus mendaki untuk bisa menikmati keajaiban ciptaan Tuhan tersebut dan berjumpa dengan hewan asli daerah tersebut, komodo.

"Panas terik, keringat yang bercucuran bukan halangan bagi kami semua untuk mengeksplor keindahan pulau ini. Selain itu, ada komodo! finally ya… diri ini bisa langsung melihat komodo dari daerah asalnya. Fakta tentang komodo: pemalas males kali dia gerak. Telurnya banyak, tapi at the end yang akan bertahan hingga dewasa, dari 30an telur cuman 3-5 ekor.," tambahnya. (Laura Sobuber)