Babinsa dan Tim Satgas COVID-19 di Lolo Ole Turun Edukasi PPKM ke Masyarakat |
- Babinsa dan Tim Satgas COVID-19 di Lolo Ole Turun Edukasi PPKM ke Masyarakat
- Kornelius Kodi Mete dan Marthen Christian Taka Ungkap Penegasan PPKM di Sumba Barat Daya
- Maruli Simanjuntak Tinjau Lokasi Mata Air Wee Masa untuk Pompa Hidram di Wali Ate
Babinsa dan Tim Satgas COVID-19 di Lolo Ole Turun Edukasi PPKM ke Masyarakat Posted: 30 Jul 2021 11:57 AM PDT TAMBOLAKA, LELEMUKU.COM – Tim Satgas COVID-19 Pemerintah Desa Lolo Ole bersama Babinsa turun edukasi kepada masyarakat tentang penegasan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat . Sekaligus razia masker di jalan raya lintas jalur Wee Kombak tepatnya di Dusun I Desa Lolo Ole Kecamatan Wewewa Barat Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) Nusa Tenggara Timur, Senin (19/7/2021). Tim Satgas COVID-19 Desa Lolo terdiri dari Aparat Desa, Linmas, Babinsa, Tim medis dari Puskesmas Waimangura bekerja sama untuk melakukan edukasi kepada masyarakat tentang penegasan PPKM Darurat sejak tanggal 12 sampai tanggal 25 Juli 2021. Selain melakukan edukasi dan razia masker, beberapa anggota Tim Satgas COVID-19 Desa Lolo Ole juga melakukan pembagian masker dengan mendatangi rumah masing-masing warga Desa Lolo Ole. Babinsa Desa Lolo Ole, Serda Lukas Lende Malo yang di wawancarai media mengatakan bahwa Tim Satgas Desa Lolo Ole menjalankan perintah pimpinan atas mulai dari Presiden sampai TNI Polri. Kemudian seluruh ASN dan Aparat Desa yang menjadi petugas PPKM Darurat COVID-19 menyampaikan kepada seluruh masyarakat dan pengendara roda dua dan empat untuk mematuhi protokol kesehatan. Protokol kesehatan yang wajib dipatuhi masyarakat yakni Memakai masker, Mencuci tangan menggunakan sabun pada air mengalir, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan dan Mengurangi mobilitas atau yang dikenal 5M. "Dengan tujuan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Kabupaten SBD karena COVID-19 dengan varian baru sangat ganas," ujarnya. Lebih lanjut Babinsa Lolo Ole menjelaskan bahwa Tim Satgas Desa selalu memberikan edukasi dan memberi pemahaman kepada masyarakat berkaitan dengan penegasan PPKM Darurat. Sehingga masyarakat maupun pengguna jalan harus benar-benar mendukung PPKM dan mematuhi protokol kesehatan yang ada. Dan juga Tim Satgas Desa mendukung penuh penegasan PPKM Darurat, oleh karena itu Tim Satgas Desa ini terdiri dari Tim Edukasi, Tim Penanganan, kemudian ada Tim pendukung. Sehingga Tim Satgas Desa menjalankan tugas penerapan PPKM dengan tujuan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. "Ini yang harus kami sampaikan kepada masyarakat, dengan harapan kami masyarakat bisa menerima dan melaksanakan dengan baik. Sehingga kita semua terhindar dari COVID-19 yang merajalela saat ini," katanya. Dirinya juga mengimbau masyarakat yang melakukan kegiatan acara pesta adat, kedukaan, pernikahan dan pesta syukuran lainnya yang mengumpulkan banyak orang. Kami sudah melakukan edukasi beberapa warga masyarakat yang mau melaksanakan kegiatan acara pesta dan masyarakat menerima dengan baik. Dan kalaupun ada, itu pasti dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan. Sehingga tidak menutup kemungkinan ada beberapa warga yang melakukan pesta, tetapi kami sudah sampaikan lewat edukasi masing-masing Tim yang bergerak sehingga dapat dipastikan bahwa masyarakat mematuhinya. Kami mengimbau masyarakat dalam kurun waktu yang ditentukan untuk dihentikan semua acara dan ini yang menjadi harapan kami. "Mudah-mudahan dengan adanya kondisi sekarang ini masyarakat benar-benar mengetahui dan mematuhi aturan yang ada saat ini," tuturnya. Kades Lolo Ole, Martinus Lelu Keda juga mengimbau kepada masyarakat dan pemuda pemudi untuk mematuhi aturan yang ada sesuai dengan surat edaran Bupati SBD tentang penerapan PPKM Darurat mulai dari tanggal 12 sampai tanggal 25 Juli 2021. Untuk itu, mari kita mematuhi protokol kesehatan agar kita terhindar dari penyebaran COVID-19. Lebih khususnya anak-anak muda yang sering pulang pergi dari tempat kerja, dari sekolah atau dari tempat lainnya harus mematuhi protokol kesehatan. "Yakni Memakai masker, Mencuci tangan dengan menggunakan sabun pada air mengalir, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan dan Mengurangi mobilitas," tuturnya. (diskominfoSBD) |
Kornelius Kodi Mete dan Marthen Christian Taka Ungkap Penegasan PPKM di Sumba Barat Daya Posted: 30 Jul 2021 11:53 AM PDT TAMBOLAKA, LELEMUKU.COM – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) menyelenggarakan Konferensi Pers terkait penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dihadiri oleh seluruh media yang berada di Kabupaten SBD. Hadir mendampingi Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete dalam kegiatan jumpa pers tersebut, Wakil Bupati SBD, Marthen Christian Taka, S.IP, Kapolres SBD, AKBP Joseph F.H. Mandagi, S.IK, Plt. Sekda SBD, Bernardus Bulu, SH, Kasdim 1629/SBD, Mayor CZI Sunoko, Kadis Kesehatan drg. Yulianus Kaleka, Kadis Kominfo, drh. Rehimeha A. Praing, M.P dan Ketua Pelaksana Posko COVID-19, Mathias Jenga, A.Md. Kep. Bupati SBD dr. Kornelius Kodi Mete mengatakan secara tegas bahwa penerapan PPKM ini merupakan bentuk kasih sayang pemerintah kepada masyarakat untuk menekan dan memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19 di Kabupaten SBD. "PPKM ini sebagai wujud kecintaan kita bersama, agar kita sama-sama selamat dan sehat. Dan supaya kita sama-sama terhindar daripada ancaman dan bahaya COVID-19 yang kasusnya kian lama meningkat dengan adanya COVID-19 Varian baru dengan nama Delta dari India," ujar Bupati SBD saat jumpa pers dengan media di Rumah Jabatan Bupati SBD Nusa Tenggara Timur, Kamis (15/7/2021). Lebih lanjut Bupati Kornelius mengatakan SBD memang belum masuk zona merah, tetapi Pemkab beranggapan bahwa SBD itu zona merah, sehingga upaya yang kita lakukan bersama ini harus didukung bersama oleh semua pihak di SBD agar tujuan PPKM dapat tercapai sehingga menekan angka positif COVID-19 di SBD. Bupati menegaskan Surat Edaran Bupati No. BU.600/110/53.18/VII/2021 yang dikeluarkan adalah upaya pemerintah untuk mengurangi lonjakan jumlah kasus baru COVID-19 dan varian baru delta India di SBD. ""Semakin tingginya lonjakan kasus baru COVID-19 akibat adanya penularan dari transmisi lokal, cluster kapal egon, kapal Kalimas maupun pelaku perjalanan ke dalam maupun ke luar wilayah SBD," paparnya. Bupati Kornelius meminta para camat dan lurah atau kepala desa se-Kabupaten SBD agar segera mengaktifkan tugas dan fungsi satuan tugas COVID-19 tingkat kecamatan desa dan kelurahan masing-masing, serta membangun posko sampai ke tingkat RT dan RW dengan melibatkan semua unsur terkait. "Harus melakukan pemeriksaan COVID-19 secara ketat terhadap pelaku perjalanan baik melalui darat, laut dan udara. Bagi pelaku perjalanan tersebut wajib menunjukkan kartu atau sertifikat vaksin pertama dan kedua dan surat keterangan rapid antigen negatif yang berlaku 1 kali 24 jam sebelum keberangkatan," katanya. Dirinya juga menuturkan, penerapan PPKM sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 14 Tahun 2021 tentang perpanjangan pemberlakuan kriteria zona pengendalian wilayah sampai tingkat RT dengan memperhatikan kriteria zona hijau, zona kuning, zona orange, dan zona merah. Sektor esensial yaitu toko kios dan warung dan lain-lain harus ditutup sampai dengan pukul 20 Wita. Khusus untuk instansi pemberi layanan secara langsung kepada masyarakat seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Keamanan, Dispenduk, BPJS, Perbankan Pegadaian, PLN, Pertamina, Bandar Udara, Pelabuhan Laut melakukan pelayanan dari kantor secara 100% dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Sedangkan instansi lain memberlakukan kerja 75% dari rumah dan 25% bekerja di kantor dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. "Secara khusus untuk rumah makan, warung bakso, mie ayam atau yang sejenisnya dan restoran tidak diperkenankan untuk makan di tempat, tetapi makanan hanya boleh dibawa pulang atau take away. Pesta atau hajatan, acara adat dan kegiatan keramaian ditiadakan sampai dengan selesai masa berlaku pengawasan", tuturnya. Akhir kata dirinya menegaskan bahwa percepatan pelaksanaan vaksinasi bagi seluruh masyarakat SBD dengan tetap meningkatkan dan mempertahankan 3T yaitu tracing, testing dan treatment. Bagi pekerja migran Indonesia (PMI) wajib melaksanakan karantina terpusat selama 10 hari di tempat yang telah disediakan. Khusus pelaku perjalanan dari luar pulau Sumba wajib melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing di bawah pengawasan ketat dari Satgas COVID-19 tingkat kecamatan dan desa serta diberikan tanda bendera segitiga berwarna merah dan pada hari kelima wajib melakukan rapid antigen, bila hasil positif dan bergejala maka yang bersangkutan mesti dirawat di rumah sakit. Untuk lembaga pendidikan dari PAUD sampai Perguruan Tinggi yang berada dalam zona hijau dan zona kuning, kegiatan pembelajaran dilakukan secara tatap muka terbatas dan atau pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan sistem shift, tetapi tetap mematuhi protokol kesehatan di bawah pengawasan Satgas COVID-19. Khusus untuk orientasi pengenalan lingkungan sekolah dan kampus bagi peserta didik baru dan mahasiswa baru ditiadakan. "Surat Edaran Bupati mengenai PPKM berlaku sejak tanggal 12 sampai dengan 25 Juli 2021, dan akan ditinjau kembali sesuai dengan situasi dan perkembangan COVID-19 di SBD. Jika surat edaran ini tidak dipatuhi maka akan dikenakan sanksi tegas oleh Satgas COVID-19 SBD sesuai kewenangannya" ujarnya mengakhiri jumpa pers dengan media. (diskominfoSBD) |
Maruli Simanjuntak Tinjau Lokasi Mata Air Wee Masa untuk Pompa Hidram di Wali Ate Posted: 30 Jul 2021 11:50 AM PDT TAMBOLAKA, LELEMUKU.COM – Pangdam IX Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, M. Sc didampingi Dandim 1629 Sumba Barat Daya (SBD), Letkol Inf Laode M. Sabaruddin meninjau lokasi mata air Wee Masa yang terletak di Desa Wali Ate, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten SBD Nusa Tenggara Timur, Kamis (1/7/2021). Mata air Wee Masa termasuk salah satu mata air yang memiliki sumber air paling banyak dan terletak di Desa Wali Ate, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten SBD. Mata air Wee Masa merupakan salah satu program unggulan Kodim 1629 SBD untuk penyaluran air bersih dengan menggunakan pompa hidram guna memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat Desa Wali Ate dan beberapa Desa tetangga yang lain. Pangdam IX Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, M. Sc saat diwawancarai media mengatakan pompa hidram merupakan salah satu alternatif untuk membantu meningkatkan ekonomi masyarakat jika dikelola dengan baik. Masyarakat bisa membuka lahan-lahan untuk tanaman holtikultura selain untuk mewujudkan kehidupan yang sehat dengan air bersih. Dirinya menjelaskan, saat ini Kodam IX Udayana mempunyai program 200an lebih bantuan pompa hidram yang sudah dikerjakan, sekitar 48 unit di antaranya untuk Bali Nusa Tenggara (Nusra) dan untuk NTT 40 unit lebih. "Ini salah satu yang kita buat karena ini merupakan pilot project, kita lagi cek penduduknya berapa banyak yang bisa dan membutuhkan, pompa hidram ini sangat baik karena bisa mengangkat air sampai 100 meter lebih ketinggiannya, kita akan maksimalkan supaya bisa mencapai standar air bersih," ujarnya. Lebih lanjut Jenderal bintang II ini mengharapkan adanya dukungan dari Pemerintah Daerah, karena teknologi ini baik untuk masyarakat. "Pemda kita kasi tahu ada teknologi seperti ini dan sudah kita buat ratusan di berbagai tempat, Pemda silahkan kalau mau ikut, ya kita support," katanya. Ia berjanji akan terus mendata tempat-tempat yang memungkinkan masyarakat yang membutuhkan pompa hidram. Pihaknya akan mendata terus dan akan melanjutkan program ini karena bermanfaat untuk masyarakat. "Nanti kalau kita sudah ada keterbatasan, kita mengharapkan mungkin Pemda ikut serta, mungkin dana desa juga bisa dan pihak-pihak lain yang peduli pada masyarakat. Sehingga kita berharap kita bisa menuntaskan sekian persen masalah air bersih ini di NTT dan umumnya di Bali Nusa Tenggara (Nusra) wilayah tanggung jawab saya," tuturnya. Untuk diketahui Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, M. Sc bersama Ny. Paulina Uli Pandjaitan, putranya Noah Simanjuntak bersama rombongan sedang melakukan kunjungan kerja di Pulau Sumba. Turut serta mendampingi Pangdam IX/Udayana ini, Brigjen TNI Legowo W.R Jatmiko dan ibu (Danrem 161/WS), Brigjen TNI Erwin Djatniko dan ibu (Irdam), Kolonel Inf Made Mahaparta dan ibu (Aster), Kolonel Arh Made Kusuma Dhyana Graha(Asintel), Kolonel Nyoman Sumitra (Ses Babinmimved), Letkol Djefri Harsono, Letkol Inf Made Yoseph Angkasa (Dandemma), Priyo Sambodo (Kazidam), Letkol Chb I Gusti Nguraha Sumahardika (Dandenintel), Mayor Inf Dhavid Nur Hadiansyah (Kasmim), Letkol Inf Horas Sitinjak (Kasiops Korem 161/WS), Sigit Priyo Utomo (Wakapendam), Angga Dwi Cahaya (Pendam), Serka Yusniady Gilang Permana (Pendam), Serda George Albero Sine (Pendam), FPA Nainggolan (Ketua Inkopad), Hery Sulistiyanto (Katopdam), James Jerry Huang (Tamu Pangdam), dan Serda Kristo Satria (ADC Danrem 161/WS) (diskominfoSBD) |
You are subscribed to email updates from #Lelemuku. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |