Akan Kunjungi Pulau Adonara, Doni Monardo Tempuh Jalur Darat dari Maumere ke Larantuka |
- Akan Kunjungi Pulau Adonara, Doni Monardo Tempuh Jalur Darat dari Maumere ke Larantuka
- Viktor Manek Ungkap Banjir Bandang Melanda 23 Desa di Malaka, 3 Meninggal
- Zakarias Moruk dan Frans Manafe Pantau Lokasi Terdampak Bencana Badai Siklon Seroja di Belu
- Jokowi Perintahkan Segera Tangani Bencana Banjir, Longsor dan Angin Kencang di Nusa Tenggara
- Doris Alexander Rihi Ungkap 6 Isu Utama Saat Rapat Forkopimda Sabu Raijua
- BNPB Kirim Bantuan ke Warga Terdampak Banjir Bandang dan Longsor di Adonara
- Jadi Pusaran Bibit Siklon Seroja, Jaringan Komunikasi di Rote Ndao Putus Total
- 11 Warga Lembata Meninggal Dunia Pasca Banjir Bandang di Ile Ape
- Raditya Jati Sebut Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Nusa Tenggara Timur Akibat Bibit Siklon Seroja
- Banjir Bandang dan Longsor pada 3 Kecamatan di Alor, 8 Orang Meninggal Dunia
Akan Kunjungi Pulau Adonara, Doni Monardo Tempuh Jalur Darat dari Maumere ke Larantuka Posted: 05 Apr 2021 01:47 AM PDT JAKARTA, LELEMUKU.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. (H.C.) Doni Monardo beserta rombongan melanjutkan perjalanan dari Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menuju Larantuka, Kabupaten Flores Timur (Flotim) melalui jalur darat setelah terkendala cuaca dan pesawat dilarang mendarat di Bandar Udara Gewayantana. Usai mendarat di Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere rombongan melanjutkan dengan jalur darat yang akan ditempuh kurang lebih selama tiga hingga lima jam, tergantung kondisi jalan dan cuaca. |
Viktor Manek Ungkap Banjir Bandang Melanda 23 Desa di Malaka, 3 Meninggal Posted: 04 Apr 2021 11:40 PM PDT BETUN, LELEMUKU.COM - Banjir bandang akibat Badai Siklon Tropis Seroja menggenangi 23 desa di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak Jumat(2/4/2021). Penjabat Bupati Malaka Viktor Manek mengatakan laporan sementara tiga orang warga meninggal terseret banjir. Sementara penanganan banjir di Malaka masih belum bisa dilakukan, karena sulitnya akses menuju ke desa-desa yang terdampak. "Saat ini pemerintah setempat fokus untuk menyelamatkan warga yang terdampak banjir," kata dia pada Senin (5/4/2021). Cuaca ekstrem yang terjadi di sebagian besar wilayah NTT termasuk Kabupaten Malaka disebabkan adanya bibit siklon tropis Seroja yang tumbuh sejak Jumat (2/4/2021) di wilayah tersebut menyebabkan hujan intensitas lebat, gelombang tinggi dan angin kencang. Wilayah yang terdampak siklon Seroja, yaitu Provinsi Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan negara Timor-Leste. (Albert Batlayeri) |
Zakarias Moruk dan Frans Manafe Pantau Lokasi Terdampak Bencana Badai Siklon Seroja di Belu Posted: 04 Apr 2021 11:12 PM PDT ATAMBUA, LELEMUKU.COM - Penjabat Bupati Belu, Provinsi NTT, Drs. Zakarias Moruk, MM didampingi Pj. Sekda Belu, Frans Manafe, S.Pi, Kadis PUPR, Vincent K. Laka, ST, Kadis Nakertrans, Laurentius Kiik Nahak, SE, M.Si memantau lokasi yang terdampak akibat cuaca extrem yang menyebabkan terjadinya banjir, tanah longsor, genangan, pohon tumbang dampak dari Bibit Badai Siklon Seroja pada Minggu (4/4/2021). Menurut Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Belu, jalur-jalur yang dipantau adalah Jembatan Fatubenao, Jalan sepanjang Atambua - Halilulik, Bendungan Rotiklot, Desa Fatuketi dan Atapupu. Dalam pantuannya, Zaka Moruk menghimbau kepada masyarakat agar disaat-saat seperti ini selalu hati-hati dan waspada karena curah hujan yang cukup tinggi serta menahan diri untuk bepergian. Bencana alam yang melanda Belu ini mengakibatkan Jembatang Talau Atambua retak. Sehingga masyarakat takut yang ingin melintas jembatan tersebut Jembatan yang dibangun sekitar tahun 1988 ini merupakan jembatang yang sangat strategis, menghubungkn beberapa kecamatan yang ada di kabupaten Belu. (Gilang) |
Jokowi Perintahkan Segera Tangani Bencana Banjir, Longsor dan Angin Kencang di Nusa Tenggara Posted: 04 Apr 2021 10:57 PM PDT JAKARTA, LELEMUKU.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan jajaran terkait untuk segera melakukan penanganan terhadap bencana banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). "Saya telah memerintahkan kepada Kepala BNPB, Kepala Basarnas, Menteri Sosial, Menteri Kesehatan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Panglima TNI dan Kapolri untuk secara cepat melakukan evakuasi dan penanganan korban bencana serta penanganan dampak bencana," ujar Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 5 April 2021. Sebelumnya, Kepala Negara telah memperoleh laporan lengkap terkait bencana tersebut dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni Monardo. Menindaklanjuti hal itu, Presiden Joko Widodo menginstruksikan jajarannya untuk bergerak cepat dalam memastikan hadirnya pelayanan kesehatan dan ketersediaan logistik yang baik di lapangan serta memenuhi kebutuhan dasar bagi para pengungsi. Presiden juga menyampaikan ucapan belasungkawa atas para korban yang meninggal dunia dalam musibah tersebut. "Atas nama pribadi dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan dukacita mendalam atas korban meninggal dunia dalam musibah tersebut. Saya memahami kesedihan yang dialami saudara-saudara kita akibat dampak yang ditimbulkan dari bencana ini," tuturnya. Peningkatan curah hujan di sejumlah daerah dalam beberapa waktu terakhir harus diwaspadai oleh seluruh masyarakat. Presiden mengimbau agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaannya. "Perhatikan selalu peringatan dini dari BMKG dan aparat di daerah," tandasnya. (Setneg) |
Doris Alexander Rihi Ungkap 6 Isu Utama Saat Rapat Forkopimda Sabu Raijua Posted: 04 Apr 2021 10:41 PM PDT MENIA, LELEMUKU.COM - Penjabat Bupati Sabu Raijua, NTT, Drs.Doris Alexander Rihi,M.Si, bersama Ketua DPRD, Kapolres, Kajari, Sekda sabu raijua, ketiga pejabat Asisten, dan beberapa pimpinan OPD serta para camat menghadiri rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah atau Forkopimda Sabu Raijua. Rapat yang dipimpin penjabat bupati berlangsung di rumah jabatan bupati (3/4/2021) mengagendakan 6 permasalahan pokok yang disampaikan. Keenam masalah yang dibahas itu yakni: Intensitas curah hujan, pemasalahan penanganan Covid-19, Koordinasi dan Intergrasi, Keterlibatan semua unsur terkait, dan menyikapi acara ritual adat Hole. "Meski belum genap seminggu menjabat sebagai penjabat bupati sabu raijua, namun rapat Forkopimda itu penting karena merupakan amanat dari UU Nomor 23 Tahun 2014 yang harus dilaksanakan," ujarnya mengawali acara pertemuan itu. Menurutnya, curah hujan dengan intensitas yang tinggi maka daya serap air hujan ketanah melambat dan memang seperti itu, tetapi kita tetap mewaspadai dan tetap memantaunya. Kemudian hal yang kedua, dirinya memintakan agar selalu memperhatikan gorong-gorong air yang ada, dan bagi wilayah yang belum ada gorong supaya dibangun. Hal yang ketiga, permaslahan prioritas pencegahan covid-19, menurutnya secara nasional tadinya ada 10 provinsi, kemudian ditambah 5 provinsi lagi, salah satunya adalah NTT. Namun dalam hal pencegahan tersebut yang di prioritaskan adalah Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang namun kepada kabupaten lainnya juga wajib agar tetap mendahulukan tindakan- tindakan pencegahannya. Masalah koordinasi kerjasama dalam hal menyikapi pembangunan yang terhambat oleh karena berbagai permaslahan yang dihadapi oleh pihak ketiga sebagai penyedia barang dan jasa, menurutnya lagi, hal itu membutuhkan dukungan dan konstribusi kita dengan baik terutama diwaktu-waktu mendatang. "Saya juga mintakan agar semua unsur terkait selalu bersatu dalam bekerja untuk sabu raijua tanpa melihat golongan-golongan tertentu tetapi kita duduk, kita berjuang, kita bekerjasama demi masyarakat dan daerah sabu raijua," ujarnya. Hal yang kelima ditekankannya, bahwa, semua penyelesaian pekerjaan tdak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah daerah saja, tetapi membutuhakn keterlibatan kita semua untuk saling membahu, saling membantu dalam menyelesaikannya dan tidak ada saling menyakiti membangun sabu raijua ini. Dan bahasan agenda terakhir ke enam, penjabat bupati menyampaikan agar kegiatan ritual Hole tentunya ada peristiwa adat yang terjadi berdasarkan turun temurun, dan kita punya tanggap bersama untuk mengurangi kegiatan perjudian pada ritual adat itu, serta kita harus mengambil langkah persuasif secara baik, serta secara tepat untuk mengarahkan masyaraka supaya tidak berjudi lagi. Lebih jauh urainya, kaitannya dengan peristiwa bencana akan dibentuk tim penanggulangan bencana dan diketuai sekretaris daerah, serta dibangun posko terpadu penanggulangan bencana. Dalam hal penanggulangan bencana kita lakukan berupa pemberian bantuan beras, ataupun tenda sesuai yang dianggarkan, dan tentunya akan dipertanggungjawabkan sesuai prosedur aturannya. Dan mendistribusikannya harus sesuai kriteria nama dan alamat secara tepat sehingga menghindari agar satu orang tidak menerima dua bantuan, karena itu harus dibuatkan foto penerimanya, karena prinsipnya pemerintah harus hadir disaat masyarakat membutuhkannya dengan tanpa mengabaikan masyarakat harus tetap diberdayakan. Selanjutnya, koordinasi yang akan dibangun dalam tim itu harus Forkopimda terlibat didalmnya, ada dari Polres, Koramil, Tagana. Dia juga mengingatkan agar upaya mengantisipasi curah hujan melebihi daya tampung dari kapasasitas embung-embung yang bisa saja jebol, dan akan merugikan banyak pihak. Karena tidak hanya manusia saja yang kita pikirkan, tetapi ada juga hal lainnya seperti infrastruktur yang hancur karena bencana. Dan jika ini terjadi maka diperlukan alokasi-alokasi anggaran yang perlu di persiapkan. Masalah penanganan Covid-19, ini juga butuh partisipasi kerja kita, terutama kita semua dalam rangka mencegah bertambahnya peyebaran covid, dan surat dari provinsi agar kabupaten tetap melakukan upaya pencegahan sesuai dengan levelnya. Untuk program dari Kapolda untuk Kampung Tangguh supaya tetap berkolaborasi mulai dari kepala desa, kelurahan dan camat mantapkan semua peluang kerja sama ini untuk menghadapi covid-19. Kalau bisa disetiap kecamatan minimal membuat satu program kerja sama seperti gotong-royong, kerja bhakti bersama yang melibatkan masyarakat, dan semua aparat. Pj.bupati mintakan agar masyarakat juga jangan dibiarkan terlena dan tidak punya rasa tanggungjawab terhadap keterlibatannya didalam membangun daerah, karena tidak semua keterlibatan harus diukur dengan uang, dan dalam pelaksanaanya tetap mengikuti protokol kesehatan covid19. Dirinyapun juga memohonn dukungan dari Ketua DPRD, Kapolres, Kajari, Danramil, bahwa sabu ini sudah sangat terbatas dan banyak kegiatan pembangunan yang mengalami keterlambatan atau tertunda, dan setelah ditelusuri, salah satu penyebab adalah harga bahan materialnya yang sangat besar. Karena itu, dimintakan dukungan partisipasinya agar didorong supaya pihak penyedia jasa atau kontraktor itu dapat bekerja dengan tenang dan lebih baik, dengan diciptakannya situasi dan kondisi yang kondusif, tetapi jika ada pelaksanaan pekerjaan yang menyalahi aturan tentunya perlu ditindak tegas sesuai prosedur hukum. Kita semua harus satu suara didalam membangun sabu raijua, dan kebetulan penanggungjawab pemerintahaan sabu raijua adalah penjabat bupati, dan kita harus selalu bersama untuk mewujudkan masyatakat sabu raijua kedepan yang lebih maju. Oleh karena itu, koordinasi, kerjasama kita harus wujudkan selalu dan semua pihak harus membantu. Memang semua penyelenggaraan pembangunan oleh pemda ada APBD, APBN, tetapi tidak menutup kemungkinan pemda didukung oleh CSR, NGO, LSM, pihak lainnya, juga dukungan dari masing-masing kita. Contohnya seperti masalah kebersihan, bapak Ketua Dprd, bapak Kapolres, bapak Kajari, bapak Danramil juga punya tanggungjawab dalam kerja bhakti bersama, dalam membangun sabu raijua ini. Masalah pemberantasan perjudian dalam bentuk apapun, menurutnya, meskipun budaya ini susah hilang, tetapi kita punya tanggungjawab untuk menghilangkannya juga. Sekedar permainan dalam bentuk atraksi, hiburan untuk dinikmati itu wajar, tetapi kalau sudah sampai melakukan taruhan uang tentunya harus ditindak tegas. Karena permainan judi punya dampak yang banyak sehingga merupakan tanggungjawab kita semua. Dan untuk keberlanjutan membangun sabu raijua, penjabat bupati juga terus berupaya melakukan komunikasi dengan pihak swasta maupun mitranya pemda, dan beberapa waktu lalu melakukan komunikasi dengan pihak bank ntt, dan dalam waktu dekat ini kita akan mendapatkan bantuan satu unit mobil tanki air dari pihak bank ntt, dan akan digunakan untuk melayani kebutuhan air bersih bagi masyarakat. "Saya punya ide dalam melakukan distribusi air bagi masyarakat, akan ditetapkan prinsip satu harga, dan satu harga air per tanki Rp.100.000-, baik itu dalam wilayah operasional di kota seba, maupun sampai di Kelabba Madja, sekalipun. Dan kita akan menerapkan sistim pola subsidi silang dalam rangka menutup biaya operasional yang berjarak jauh. Dan saya akan menyampaikan permintaan ke bapak gubernur, jika memungkinkan agar setiap kecamatan diberikan satu mobil tanki air untuk melayani masyarakat, dan kecamatan tetap memperhatikan biaya bbm, perawatan dan tenaga kerja yang diperolehnya nanti dari penjualan air tanki, karena pemda dalam apbd tidak menyiapkan biaya itu" ujar dia. Dari ruang rapat itu, selain penjabat bupati menyampaikan arahan, penegasan, ajakan dan harapannya, juga diberikan kesempatan kepada Ketua DPRD, Kapolres, Kajari, serta Danramil untuk menyampaikan saran, masukan maupun usulan kaitannya dengan enam agenda pertemuan tersebut. (humassaburaijua) |
BNPB Kirim Bantuan ke Warga Terdampak Banjir Bandang dan Longsor di Adonara Posted: 04 Apr 2021 10:32 PM PDT JAKARTA, LELEMUKU.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Kedeputian Bidang Logistik dan Peralatan mengirimkan bantuan guna meringankan beban bagi warga terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang terjadi pada Minggu (4/4/2021) pukul 01.00 WITA. Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,Dr. Raditya Jati adapun rincian jenis bantuan yang dikirimkan berupa; makanan siap saji sebanyak 1.002 paket, makanan tambahan gizi 1.002 paket, makanan lauk pauk 1.002 paket, selimut 3.000 lembar, sarung 2.000 lembar, alat tes cepat antigen 10.000 unit, masker kain 1.000 lembar dan masker medis 1.000 lembar. Bantuan tersebut dibawa bersama rombongan Kepala BNPB Letjen TNI Dr (H.C.) Doni Monardo yang bertolak ke Flores Timur pada Senin (5/4/2021) pagi. Kemudian beberapa sisanya dikirimkan secara bertahap pada hari yang sama menggunakan ekspedisi udara. "Bersama dengan pesawat juga ada barang-barang logistik yang dibutuhkan seperti selimut, makanan siap saji hingga obat-obatan," jelas Doni. Sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya, bencana banjir bandang yang terjadi di Flores Timur telah memakan korban sebanyak 44 orang meninggal dunia, 26 orang hilang, 9 orang luka-luka, 80 KK terdampak dan 256 jiwa mengungsi di Balai Desa Nelemawangi. Data mengenai para korban dan masyarakat terdampak masih dapat berubah mengikuti perkembangan di lapangan. Kemudian kerugian materiil yang dilaporkan meliputi 17 unit rumah hanyut, 60 unit rumah terendam lumpur, 5 jembatan putus, puluhan rumah terendam banjir di Kecamatan Adonara Barat dan ruas jalan Waiwadan-Danibao dan Numindanibao terputus di empat titik. Hingga hari ini, kendala yang dihadapi adalah akses transportasi menuju titik lokasi kejadian hanya dapat dicapai menggunakan moda penyeberangan laut ke Pulau Adonara. Jaringan komunikasi dan internet dilaporkan juga tidak stabil sehingga menyulitkan tim lapangan dalam pelaporan kondisi terkini. Sementara itu otoritas penyeberangan setempat memberikan peringatan berupa larangan pelayaran karena faktor cuaca buruk seperti hujan dan gelombang tinggi. Adapun proses evakuasi korban yang tertimbun lumpur juga masih terkendala karena medan dan faktor lain di lapangan. (BNPB) |
Jadi Pusaran Bibit Siklon Seroja, Jaringan Komunikasi di Rote Ndao Putus Total Posted: 04 Apr 2021 10:19 PM PDT BAA, LELEMUKU.COM - Jaringan komunikasi di Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara TImur (NTT) putus total pada Senin (5/4/2021) pagi hari. Hal ini diungkapkan oleh seorang warga Kota Baadale di Kecamatan Lobalain yang merupakan ibukota kabupaten paling selatan di Indonesia tersebut. Miranda Jackline Pakasi dalam postingan di media sosialnya menyatakan, jaringan telekomunikasi sudah putus saat Pulau Rote menjadi pusaran Bibit Badai Siklon Seroja. "Sebelum jaringan hilang total, sebab tinggal beberapa titik yang aktif. Kami benar-benar terisolir," ungkap dia pada pagi hari. Dikatakan, suasana badai ini merupakan kali pertama dirasakan warga di pulau tersebut. "Menghadapi cuaca ekstrim badai Lanina yg sedang melanda khususnya kami di pulau kecil paling selatan di NKRI. Ini baru pertama kali terjadi. Situasi mencekam menghadapi angin topan, hujan lebat, air laut naik banjir rob, listrik padam," ujar dia. Ia juga meminta agar semua pihak selalu mendoakan dan saling menguatkan agar dapat melalui cuaca ekstrim yang melanda Nusa Tenggara Timur tersebut. (Laura Sobuber) |
11 Warga Lembata Meninggal Dunia Pasca Banjir Bandang di Ile Ape Posted: 04 Apr 2021 07:51 PM PDT LEWOLEBA, LELEMUKU.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata melaporkan sebanyak 11 warganya meninggal dunia akibat banjir bandang pada Minggu (4/4/2021), pukul 19.00 WITA. Hujan dengan intensitas tinggi memicu terjadinya banjir bandang tersebut. Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Raditya Jati, pihak BPBD Lembata mencatat wilayah yang terdampak banjir adalah Desa Waowala, Desa Tanjung Batu, dan Desa Amakaka yang berada di Kecamatan Ile Ape. Selain itu banjir bandang juga berdampak pada Desa Jontona, Desa Lamawolo, dan Desa Waimatan yang berada di Kecamatan Ile Ape Timur. "Data terakhir yang berhasil dihimpun per-pukul 19.00 WIB, korban meninggal dunia sebanyak 11 orang. Selain itu, dilaporkan 16 orang warga masih dinyatakan hilang," jelasnya. ![]() Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kab. Lembata terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan kegiatan penanganan pascabanjir bandang. Tempat pengungsian sementara juga sudah disiapkan bagi warga terdampak. "Menurut laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada periode 3 - 9 April 2021. BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini cuaca periode 4 - 6 April 2021. Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang," papar dia. ![]() "BNPB terus mengimbau warga untuk selalu siaga dan waspada terhadap potensi cuaca ekstrem tersebut," kata dia. (BNPB) |
Posted: 04 Apr 2021 07:55 PM PDT JAKARTA, LELEMUKU.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis adanya dua bibit siklon tropis yang dapat berdampak pada cuaca ekstrem. Salah satunya potensi curah hujan lebat dan angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada sepekan ini, 3 – 9 April 2021. Hingga hari ini, Senin (5/4/2021), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerima informasi terkini dampak bencana di beberapa wilayah NTT. Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Raditya Jati, perkembangan terkini bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Flores Timur pada Senin (5/4), pukul 05.00 WIB, data sementara mencatat 256 jiwa warga mengungsi di Balai Desa Nelemawangi dan sejumlah warga lainnya mengungsi di Balai Desa Nelelamadike. Warga hilang masih tercatat sejumlah 24 orang dan meninggal dunia 44. Sedangkan warga luka-luka, mereka telah mendapatkan perawatan medis. Sebanyak sembilan desa yang tersebar di empat kecamatan terdampak peristiwa ini. Kedelapan desa tersebut yaitu Desa Nelemadike dan Nelemawangi (Kecamatan Ile Boleng), Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang (Adonara Timur), Desa Oyang Barang dan Pandai (Wotan Ulu Mado), dan Desa Duwanur, Waiwadan dan Daniboa (Adonara Barat). Sedangkan kerugian materil masih tercatat rumah hanyut 17 unit, terendam lumpur 60, dan jembatan putus 5. BPBD setempat masih terus melakukan pendataan dan verifikasi dampak korban maupun kerusakan infrastruktur. Beberapa kendala dihadapi dalam mendukung upaya penanganan darurat. BPBD Kabupaten Flores Timur menginformasikan akses utama melalui penyeberangan laut, sedangkan kondisi hujan, angin dan gelombang membahayakan pelayaran kapal. Di sisi lain, evakuasi korban yang tertimbun lumpur masih terkendala alat berat. Peristiwa ini dipicu oleh intensitas hujan tinggi pada dini hari tadi, Minggu (4/4/2021), pukul 01.00 waktu setempat atau Wita. Wilayah di NTT Lain yang Terdampak Sementara itu, bencana banjir juga terjadi di Kabupaten Sumba Timur, NTT, pada Minggu (4/4), pukul 10.00 Wita. Hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa hari mengakibatkan meluapnya sungai setempat. Sebanyak 4 kecamatan terdampak banjir tersebut. Keempat kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Kambera, Pandawai, Karera dan Wulawujelu. BPBD Kabupaten Sumba Timur menginformasikan sebanyak 54 KK atau 165 jiwa mengungsi, sedangkan 109 KK atau 475 KK terdampak. Sedangkan di Kabupaten Lembata, banjir bandang menewaskan 11 warga dan 16 lainnya hilang. Banjir bandang tersebut terjadi pada Minggu (4/4), pukul 19.00 waktu setempat. Lokasi terdampak berada di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur. Desa-desa terpapar di dua kecamatan ini antara lain Desa Waowala, Tanjung Batu, Amakala, Jontona, Lamawolo dan Waimatan. BPBD setempat telah melakukan upaya kaji cepat dan penyelamatan warga terdampak. Pemerintah daerah juga mendatangkan alat berat untuk melakukan pembersihan jalan dan lokasi bencana untuk kelancaran proses pencarian dan evakuasi. Akses jalan menuju Kecamatan Ile Ape Timur terputus sehingga belum dapat diakses petugas. Kejadian lainnya melanda Kota Kupang, NTT, berupa angin kencang, longsor, banjir rob dan gelombang pasang. Perkembangan pada Minggu (4/4), pukul 19.00 WIB, beberapa kecamatan terdampak cuaca ekstrem. Akibat cuaca ekstrem tersebut, sebanyak 743 KK atau 2.190 warga terdampak. Selain itu, 10 rumah warga mengalami rusak sedang dan 15 titik akses jalan tertutup pohon tumbang. BPBD Kota Kupang bersama dinas terkait lain telah melakukan upaya penanganan darurat di lokasi bencana. BNPB juga menerima laporan terjadinya bencana di Kabupaten Malaka Tengah dan Ngada. Angin kencang terjadi di dua kecamatan di Kabupaten Ngada. Desa terdampak yaitu di Kelurahan Kisantara, Lebijaga, Bajawa, Tanalodu (Kecamatan Bajawa) dan Kelurahan (Riung). Dampak dari insiden angin kencang terdiri 6 KK terdampak dan 1 luka berat. Sedangkan kerugian berupa rumah rusak sedang 2 unit dan rusak berat 4 unit, gedung pengadilan rusak sedang 1 unit, kapal tenggelam 1 unit dan 6 titik ruas jalan tertutup pohon tumbang. (BNPB) |
Banjir Bandang dan Longsor pada 3 Kecamatan di Alor, 8 Orang Meninggal Dunia Posted: 04 Apr 2021 09:08 AM PDT KALABAHI, LELEMUKU.COM - Badan SAR Nasional (Basarnas) menyatakan banjir bandang yang melanda Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebabkan sekuranya 8 orang tewas. "Telah ditemukan korban sebanyak 8 orang dalam kondisi meninggal dunia dengan rincian 5 orang ditemukan di Desa Tamakh, Kecamatan Pantar Tengah, 2 orang ditemukan di Desa Welai Selatan, Kecamatan Alor Tengah Utara dan 1 orang ditemukan di Kampung Mainang, Desa Malaitea, Kecamatan Alor Selatan," ungkap Humas Basarnas, Yusuf Latief pada Minggu (4/4/2021) malam. Proses evakuasi dilakukan oleh Kansar Maumere 5 orang, Pos SAR Alor 4 orang, Kodim 1622 Alor, Polres Alor, Polair Alor, BPBD Alor, hingga keluarga korban dan masyarakat setempat. "Alat yang digunakan, truk personil Pos SAR satu unit dan peralatan mounteneering satu unit," tuturnya. Ditambahkan bencana banjir bandang yang melanda 3 desa ini juga menghilangkan sebanyak 11 orang yang hingga malam hari masih dalam pencarian. Rinciannya korban berjumlah 4 orang di Desa Tamakh, 2 orang di Desa Welai Selatan dan 5 orang di Desa Malaipea. (Albert Batlayeri) |
You are subscribed to email updates from #Lelemuku. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |