Wakil Wali Kota Kupang dr. Hermanus Man menerima kunjungan Konsulat WHO dan Kementerian Kesehatan Republik indonesia diruang kerja Wakil Wali Kota Kupang, Kamis (23/1). Mendampingi Wakil Wali Kota Kupang antara lain Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Kupang, Ernest S. Ludji, S.STP, M.Si serta para pejabat, Jajaran Dinas Kesehatan Kota Kupang antara lain Sekretaris Dinas Kesehatan, Rudi Priono, S.Km, M.Kes, Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Menular, Sri Wahyuningsih S.Km, M.Kes, Kepala Puskesmas Oesapa, drg. Sinta Ndaumanu, M.Kes, Kepala Puskesmas Sikumana, dr. Maria Ivoni Ray, M.Kes, Kepala Puskesmas Pasir Panjang, dr. Eveline Korebima, Kepala Puskesmas Bakunase, drg. Dian Arkiang, Kepala Puskesmas Manutapen, drg. Haryono, Kepala Puskesmas Oebobo, dr. Sartje Nobatonis dan Kepala Puskesmas Naioni, Very Djelalu, S.Km.
Kunjungan yang dilakukan oleh para Pejabat Konsulat WHO, Dr. Partha Pratim Mandal (WHO Saero India) dan Ibu Yoana Anandita, S.Km (WHO Indonesia) untuk melakukan Join Eksternal Monitoring Action (Kerja sama aksi monitorng bersama) atau melakukan sinergi antar institusi yang terfokus pada program bidang kesehatan yang biasa dilakukan setiap tiga tahun sekali, kunjungan terakhir dilaksanakan pada tahun 2017.
Dalam sambutannya Wakil Wali Kota Kupang mengapresiasi kunjungan oleh WHO tersebut. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Kupang Slsaat ini Jumlah penduduk Kota Kupang Tahun 2019 mencapai 434.972 jiwa, sementara sarana dan prasarana kesehatan yang berada diwilayah Kota Kupang antara lain Rumah Sakit Pemerintah RSUD. Prof. Johannes dan RSUD S. K. Lerik, Rumah Sakit Swasta St Carolus Borromeus & RS Siloam, Rumah Sakit TNI/Wirasakti, RS Bhayangkara. dr. Titus Uly & RS Angkatan Laut Samuel J. Moeda serta tak lupa adanya
RSIA, sebelas Puskesmas, fasilitas kesehatan pada tingkat Kelurahan sebanyak 39 Pustu, 5 Poskeskel, 294 Dokter Praktek dan Rumah Bersalin sebanyak 30.
Sementara untuk data kategori Tenaga Kerja Dokter sejumlah 18 orang, yang sudah terlatih sebanyak 14 orang dan 4 orang dokter yang belum terlatih. Untuk kategori pengelola program berjumlah 18 orang, yang terlatih 16 orang dan yang belum terlatih sebanyak 2 orang. Untuk kategori tenaga Analis puskesmas sebanyak 13 orang dan semua sudah terlatih.
Dari data hasil pelaksanaan program TBC (Tuberkullosis), penderita TBC Kota Kupang terus bertambah dari tahun ke tahun. Pada tahun 2017 tercatat sebanyak 2.481 pasien terduga TBC, pada tahun 2018 sebanyak 2.973 dan terus meningkat pada tahun 2019 sebanyak 3544 pasien terduga TBC. Sementara kasus TBC berdasarkan riwayat pengobatan mulai tahun 2017 terdapat 739 pengobatan baru dan 28 jiwa pengobatan ulang, untuk tahun 2018 sebanyak 643 jiwa pengabotan baru sedangkan 27 jiwa status pengobatan ulang, terakhir pada tahun 2019 sebanyak 623 jiwa pengobatan baru sementara 91 jiwa pengobatan ulang.
Berdasarkan paparan data diatas maka Pemerintah Kota Kupang dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Kupang telah melakukan kegiatan antara lain penemuan dini orang terduga TB melalui intensifikasi penemuan secara pasif, masif dan aktif (pemeriksaan kontak serumah, ketuk pintu, tempat-tempat khusus : Asrama, Lapas, Panti Asuhan, Panti Jompo, Panti Tuna Netra), selanjutnya menemukan pasien secara aktif terintregasi PIS PK, melakukan survei aktif atau penyisiran data di RS, menyusun Road Map penanggulangan TBC, meningkatkan kapasitas PMO dan pelacakan kasus mangkir, meningkatkan penemuan TBC melalui penguatan kolaborasi layanan (HIV, DM, Gizi dan KIA), pengobatan pasien TB sesuai standar, promsi kesehatan melalui penyuluhan kepada keluarga dan masyarkat, peningkatan SDM melalui pelatihan (Dokter, perawat dan Analis), memastikan jaminan ketersediaan logistik TB OAT dan non OAT, penelitian bersama FKM Undana tentang dukungan keluarga dan tokoh agama informal dalam penemuan kasus dan pendampingan pasien TB dikota kupang tahun 2017, pembentukan jejaring kerja sama denga rumah sakit pemerintah/ swasta/ TNI/ Polri, terdapat puskesmas yang mempunyai program inovatif : manutapen peduli TBC dan puskesmas oesapa dengan program inovatif : puskesmas peduli HIV dan TBC, dan yaang terakhir melakukan monitoring evaluasi secara intensif.
Pada kesempatan itu konsultan WHO dan Kementrian Kesehatan telah menjadwalkan kunjungan yang terfokus pada informasi TBC di puskemas Oesapa kecamatan Kelapa Lima dan Puskesmas Manutapen Kecamatan Alak. (pkd/jms-ddy)
Terima kasih karena anda telah membaca berita terbaru dari Pemkot Kupang, silahkan bagikan informasi ini kepada rekan-rekan anda.